TEUPIN RAYA – Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh selaku Koordinator Kopertais Wilayah V Aceh beserta rombongan mengunjungi kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Darussalamah (STIT DARSA) Teupin Raya yang berlokasi di Desa Sukon Mesjid Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie.
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian agenda kegiatan Kopertais Wilayah V Aceh dalam upaya pembinaan seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta (PTKIS) yang ada di Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Kopertais Wilayah V Aceh, Prof. Dr. H. Warul Walidin Ak, MA menyebutkan bahwa memasuki awal tahun 2020, Aceh mengalami peningkatan dalam pendirian sekolah tinggi baru dan penambahan program studi yang terdapat di sejumlah kabupaten/kota.
Dalam tinjauan sejarah, Aceh merupakan gerbang perkembangan ilmu-ilmu keislaman telah melahirkan sejumlah cendekiawan sekaligus pelopor perkembangan pendidikan Islam, sehingga melahirkan banyak generasi yang peduli dengan pendidikan.
Untuk maksud tersebut, Warul menambahkan bahwa masyarakat Aceh harus mampu mempertahankan kejayaan Aceh di masa lalu dengan mengabdikan diri kepada negara untuk mewujudkan berbagai impian menjadi realitas dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Kunjungan tersebut, juga ikut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry, Drs. H. Gunawan Adnan, MA., Ph.D, dan Wakil Koordinator Kopertais Wilayah V Aceh, H. M. Chalis, M. Ag.
Dalam kesempatan tersebut, Gunawan menyebutkan bahwa sudah selayaknya pihak pengelola atau pengurus sekolah tinggi dan segenap pimpinan Prodi yang ada di Aceh agar memperhatikan sejumlah aturan dan ketentuan manajemen tata kelola Perguruan Tinggi sebagaimana telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sehingga tidak mengalami hambatan dalam aspek pengembangan kelembagaan dan aspek alumni. Penguatan kelembagaan dan alumni keduanya merupakan komponen utama yang sangat esensial dalam Laporan Evaluasi Diri (LED) pada saat penyusunan Borang Akreditasi.
Selain itu, Gunawan juga selaku Asesor Nasional BAN-PT menyebutkan bahwa Kopertais Wilayah V Aceh selaku unit pembinaan seluruh PTKIS yang ada di Aceh selalu memberi masukan, dukungan, dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan kapasitas manajemen dan tata kelola Perguruan Tinggi menuju Perguruan Tinggi yang unggul dan terakreditasi secara nasional.
Selanjutnya, Warul menambahkan bahwa pihak pengelola STIT DARSA harus mampu membaca perkembangan zaman dengan pendekatan strategic management. Tawaran Analisis SWOT merupakan salah satu pendekatan yang harus diterapkan oleh setiap pimpinan Perguruan Tinggi sehingga mampu melahirkan program studi lainnya yang selama ini hanya memiliki satu program studi yaitu program studi Manajemen Pendidikan Islam. Sebut Gunawan.
Sesuai regulasi kebijakan di lingkungan DIKTIS mengamanahkan bahwa pengelolaan Perguruan Tinggi yang bermutu adalah Perguruan Tinggi yang mampu melengkapi seluruh persyaratan dan aturan pemerintah, di mana seluruh aturan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk dokumentasi kegiatan sehingga menjadi output dalam pencapaian kinerja Perguruan Tinggi. Selain itu, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah menetapkan sedikitnya 9 kriteria yang harus dipenuhi oleh masing-masing PTN/PTS untuk memenuhi target pemerintah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Pertemuan yang berlangsung alot tersebut telah melahirkan sejumlah ide-ide cemerlang terkait dengan perkembangan bidang pendidikan di lingkungan PTKIS umumnya dan STIT DARSA Teupin Raya khususnya.
Warul juga mengamanatkan bahwa Perguruan Tinggi tidak hanya puas dengan mengelola program studi yang ada, akan tetapi perguruan tinggi harus mampu meramalkan perkembangan sosial ekonomi dan sosial politik yang terjadi di Negara Republik Indonesia. Dengannya, pengelola Perguruan Tinggi dapat melihat berbagai macam potensi dan peluang yang dapat dikembangkan dan diciptakan oleh untuk melahirkan sejumlah output dan alumni yang siap untuk menghadapi zaman era revolusi industri 4.0.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan Perguruan Tinggi Swasta, dalam hal ini STIT DARSA Teupin Raya, Zulkarnaini, M. Pd menyebutkan bahwa pihaknya selama ini telah berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi sejumlah keperluan dan kebutuhan terkait dengan dokumen administratif dan mengikuti seluruh kebijakan pemerintah sebagaimana yang telah diamanahkan oleh BAN-PT dan perkembangan yang terjadi di Negara Republik Indonesia.
Di samping itu, Zulkarnaini juga menambahkan bahwa STIT DARSA Teupin Raya telah memiliki sejumlah tenaga pengajar baik lulusan dalam dan luar negeri yang potensial dan telah memperoleh Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Dosen STIT DARSA Teupin Raya telah melakukan proses belajar kurang lebih 5 semester pasca memperoleh izin operasional di tahun 2017.
Dalam kesempatan tersebut, H. M. Chalis, M. Ag selaku Wakil Koordinator Kopertais Wilayah B Aceh menyebutkan bahwa pihak pengelola Perguruan Tinggi harus mampu melihat perkembangan pangsa pasar dalam melakukan penambahan program studi yang menyerap lapangan kerja. Di samping itu, Perguruan Tinggi harus mampu melihat sejauhmana tantangan dan pengaruh global saat ini dan landasan strategis apa saja yang dapat ditempuh oleh Perguruan Tinggi untuk mengurangi jumlah pengangguran sehingga alumni dari STIT DARSA Teupin Raya nantinya mampu berkontribusi di berbagai instansi, lembaga, dunia usaha/dunia industri dalam berbagai peluang kerja. [atjehwatch]